![]()
Pelaksanaan salat tarawih perdana di Griya Agung Palembang.(MI/Dwi Apriani.)
SALAH satu perbedaan pendapat yang cukup ramai di masyarakat kita yaitu tentang niat ketika hendak melakukan ibadah seperti salat dan puasa. Ada yang berpandangan bahwa niat cukup di hati dan bidah diucapkan. Bahkan kelompok ini mengutip perkataan Imam Nawawi.
Namun pendapat lain mengatakan bahwa niat tersebut memang terletak di dalam hati namun dianjurkan juga untuk diungkapkan secara lisan. Kelompok ini juga keberatan dengan kutipan kelompok pertama yang mengandalkan pendapat Imam Nawawi.
Jadi mana yang benar? Kita lihat saja apa yang disampaikan Imam Nawawi tentang niat.
Baca juga: Niat Salat Lima Waktu Subuh, Maghrib, Isya, Dzuhur, Ashar
Imam Nawawi radhiyallahu ‘anhu berkata:
Tempat niat adalah hati, dan tidak perlu mengucapkannya dengan lidah tanpa perselisihan, dan tidak cukuplah niat hati tanpa perselisihan, tetapi dianjurkan untuk mengucapkannya dengan hati.
Letakkan niat dalam hati, tidak wajib diucapkan secara lisan tanpa ada kesalahan, tidak cukup bila tidak diniatkan dalam hati tanpa ada kesalahan, namun dianjurkan diucapkan mengiringi niat dalam hati. (Al-Majmu’ Syarhul Muhadzhab : Jilid 7, Halaman 355)
Imam Nawawi radhiyallahu ‘anhu berkata:
Sahabat kami berkata: Sebaiknya niat itu di dalam hatinya dan diucapkannya dengan lidahnya
Para sahabat kami berkata, “Dianjurkan untuk berniat dalam hati dan mengucapkannya dengan lidah.” (Raudhatut Thalibin: Jilid 1, Halaman 161)
Baca juga: Doa Buka Puasa Menurut Ulama Empat Mazhab Salaf
Imam Nawawi radhiyallahu ‘anhu berkata:
Yang wajib adalah ia menghendakinya dalam hati, dan jika ia menyertakan niat dalam hati, maka itu lebih baik. Tuhan tahu
Dan yang wajib adalah ia memantapkan niat itu dalam hatinya. Namun jika niat hati dipadukan dengan ucapan, itu lebih penting. Tuhan memberkati. (Raudhatut Thalibin: Jilid 2, Halaman 335)
Imam Nawawi radhiyallahu ‘anhu berkata:
Niatnya dengan hati, dan dianjurkan diucapkan sebelum mengucapkan “Allahu Akbar”.
Niatnya dengan hati dan dianjurkan diucapkan sebelum takbir. (Minhajut Talibin: Halaman 15)
(OL-14)

