Itulah judul buku baru Judith Butler, yang sebagian besar berfokus pada isu trans. Untuk lebih jelasnya, dalam sebagian besar isu praktis mengenai trans, saya berpihak pada kelompok sosial konservatif. Misalnya, menurut saya perempuan trans tidak punya hak untuk berkompetisi dalam kontes angkat besi putri. Dan saya tidak puas dengan banyaknya sekolah yang mengajarkan isu trans, karena dampak penularan sosial yang lebih besar dari yang saya perkirakan. Namun – jika berbicara tentang teori, menurut saya Butler lebih benar daripada salah. Ini adalah buku yang sangat bagus, dan dalam beberapa hal kritis merupakan buku yang sangat libertarian (sekali lagi untuk lebih jelasnya saya pikir Butler salah dalam banyak hal lainnya). Namun dalam masalah ini – mengapa begitu memaksakan serangkaian kategori biner laki-laki-perempuan yang kaku? Mengapa begitu takut terhadap pendekatan alternatif yang lebih fleksibel? Mengapa membatasi kebebasan konseptual kita dan pada akhirnya kebebasan praktis hidup kita sedemikian rupa? Terutama ketika sekelompok minoritas – yang memang merupakan minoritas kecil namun juga jauh lebih besar dari sekadar kategori “trans” – akan sangat menderita karena sikap dan praktik semacam itu?
Jadi saya dengan senang hati merekomendasikan buku ini, mengingat tidak semua orang akan menyukainya. Kritik utama saya adalah bahwa Butler menghabiskan terlalu banyak waktu dengan apa yang saya anggap sebagai pandangan yang lebih lemah (misalnya Paus), dan tidak cukup waktu dengan masalah-masalah yang lebih sulit mengenai dampak buruk nyata dan potensial terhadap anak-anak. Pengabaiannya terhadap hal-hal tersebut hampir mengarah pada kelalaian secara intelektual dan kriminal. Namun kuncinya adalah memastikan bahwa buku tersebut masih bagus dan menarik.
