Home Berita Internasional Pengacara di Era Kecerdasan Buatan

Pengacara di Era Kecerdasan Buatan

40


Pengacara di Era Kecerdasan Buatan – REVOLUSI Marginal

Terima kasih! Anda telah berhasil ditambahkan ke daftar langganan email Marginal Revolution.

Kami melakukan uji coba terkontrol secara acak yang pertama untuk mempelajari pengaruh bantuan AI terhadap analisis hukum manusia. Kami secara acak menugaskan siswa sekolah hukum untuk menyelesaikan tugas hukum yang realistis baik dengan atau tanpa bantuan GPT-4. Kami melacak berapa lama siswa mengerjakan setiap tugas dan menilai hasilnya secara buta. Kami menemukan bahwa akses terhadap GPT-4 hanya sedikit dan secara tidak konsisten meningkatkan kualitas analisis hukum para peserta, namun menyebabkan peningkatan kecepatan yang besar dan konsisten. Bantuan AI meningkatkan kualitas hasil secara tidak merata—jika manfaatnya sama sekali, peserta dengan keterampilan paling rendah akan merasakan peningkatan terbesar. Di sisi lain, bantuan AI menghemat waktu peserta dalam jumlah yang hampir sama, berapa pun kecepatan dasar mereka. Dalam survei lanjutan, peserta melaporkan peningkatan kepuasan dalam penggunaan AI untuk menyelesaikan tugas hukum dan memperkirakan dengan tepat tugas yang paling bermanfaat bagi GPT-4. Hasil ini mempunyai implikasi deskriptif dan normatif yang penting bagi masa depan pengacara. Secara deskriptif, mereka menyatakan bahwa bantuan AI dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan secara signifikan, dan bahwa mereka dapat dipekerjakan secara selektif oleh pengacara di bidang-bidang yang paling berguna bagi mereka. Karena alat-alat ini mempunyai efek pemerataan terhadap kinerja, alat-alat ini juga dapat mendorong kesetaraan dalam profesi yang terkenal tidak setara. Secara normatif, temuan kami menunjukkan bahwa sekolah hukum, pengacara, hakim, dan klien harus secara tegas menggunakan alat AI dan merencanakan masa depan di mana alat tersebut akan tersebar luas.

Hal ini ditulis oleh Jonathan H. Choi, Amy Monahan, dan Daniel Schwarcz, yang akan diterbitkan dalam Minnesota Law Review. Melalui Kevin Lewis yang luar biasa.

<% if (model.anak-anak && model.anak-anak.panjang) { %> <% if ( model.kedalaman >= startingDepth && model.kedalaman <= maxDepth ) { %> <% _.each(model.children, function( anak) { %> <%= templateFn({ model: anak, templateFn: templateFn, startingDepth: startingDepth, maxDepth: maxDepth }) %> <% }); %> <% } %> <% } %> <% if (model. depth == maxDepth + 1 && model.children) { %> Lanjutkan thread ini → <% } %>



Source link