![]()
Dr Atilla Dewanti, seorang Dokter Spesialis Anak Konsultan Neurologi, membagikan panduan lengkap untuk mendukung perkembangan otak anak. (freepik)
DALAM dunia yang terus berkembang ini, setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk buah hati mereka, terutama dalam hal perkembangan otak dan kesehatan anak. Perkembangan otak anak tidak hanya dipengaruhi faktor genetik, juga berbagai aspek lingkungan dan gaya hidup sehari-hari.
Mengingat betapa pentingnya masa-masa awal kehidupan anak dalam membentuk fondasi kesehatan dan kecerdasan mereka di masa depan, penting bagi orangtua memahami langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan pertumbuhan yang optimal.
Dr Atilla Dewanti, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Neurologi, menekankan lima pilar utama yang menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara holistik: vaksinasi yang tepat, makanan bergizi, kecukupan cairan, aktivitas fisik yang memadai, dan tidur yang cukup.
Baca juga : Distraksi Perangkat Elektronik saat Anak Makan, Ini Dampak Buruknya
Dengan pengetahuan dan panduan yang jelas dari seorang ahli, orangtua dapat lebih mudah menjalani peran mereka dalam memastikan anak-anak mereka tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga berkembang dengan baik secara kognitif dan emosional.
5 Pilar Pertumbuhan dan Perkembangan Anak secara Holistik
Vaksinasi:Langkah Awal untuk Kesehatan yang Optimal
Vaksinasi merupakan langkah penting dalam melindungi kesehatan anak dari penyakit menular. Dokter lulusan Unversitas Gajah Mada ini, menekankan pentingnya memastikan vaksinasi anak lengkap. Jika ada vaksin yang tertinggal, dirinya menyarankan orangtua melakukan vaksinasi catch-up. Proses ini memungkinkan anak mendapatkan vaksin yang belum diterima sebelumnya dengan berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk memastikan kombinasi vaksin yang sesuai dan aman. Vaksinasi catch-up penting untuk memastikan anak terlindungi dari penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin.
Makanan Bergizi: Fondasi Utama untuk Pertumbuhan
Menu gizi seimbang adalah fondasi utama dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia menyarankan agar orang tua memastikan anak mendapatkan asupan makanan yang mencakup karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Nutrisi yang tepat membantu dalam proses pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kesehatan secara keseluruhan. Menghindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh sambil memilih makanan yang kaya nutrisi adalah langkah penting dalam memastikan anak mendapatkan manfaat maksimal dari makanan mereka.
Baca juga : Scoliosis Remaja Lebih Dipengaruhi Faktor Otak daripada Postur
Kebutuhan Cairan: Menghindari Dehidrasi saat Aktif
Kebutuhan cairan anak seringkali terabaikan, terutama mereka sangat aktif. Ia mengingatkan pentingnya memastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup. Anak-anak, terutama yang berusia 3-5 tahun, sering kali lupa minum saat bermain. Asupan air yang cukup membantu menjaga fungsi tubuh yang optimal dan mencegah dehidrasi. Orangtua harus memastikan anak selalu memiliki akses ke air bersih dan cukup minum, terutama setelah aktivitas fisik yang intens.
Aktivitas Fisik: Menjaga Kesehatan dan Keseimbangan
Aktivitas fisik adalah aspek penting dalam perkembangan anak yang sering kali kurang mendapat perhatian. Aktivitas fisik yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular, mendukung perkembangan fisik, dan memperbaiki kesehatan mental. Bermain di luar ruangan atau melakukan aktivitas sederhana seperti mencuci mobil atau bermain air di rumah dapat memberikan stimulasi fisik dan sosial yang penting. Aktivitas ini membantu meningkatkan kekuatan otot, koordinasi, dan kemampuan sosial anak.
Tidur yang Cukup: Dasar dari Pertumbuhan yang Sehat
Tidur yang cukup merupakan elemen krusial dalam mendukung perkembangan otak dan kesehatan anak. Dewanti memberikan panduan waktu tidur ideal yang disarankan berdasarkan usia anak sebagai berikut:
Baca juga : Lemak Dipastikan Penting untuk Perkembangan Otak Anak
Bayi usia 0–3 bulan: 14–17 jam per hari
Bayi usia 4–11 bulan: 12–15 jam per hari
Bayi usia 1–2 tahun: 11–14 jam per hari
Anak prasekolah usia 3–5 tahun: 10–13 jam per hari
Anak usia sekolah 6–13 tahun: 9–11 jam per hari
Remaja usia 14–17 tahun: 8–10 jam per hari
Dewasa muda usia 18–25 tahun: 7–9 jam per hari
Dewasa usia 26–64 tahun: 7–9 jam per hari
Lansia usia di atas 65 tahun: 7–8 jam per hari
Memastikan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup sangat penting untuk mendukung pertumbuhan yang sehat, pemulihan energi, dan fungsi kognitif.
Pentingnya Bermain dalam Perkembangan Anak
Bermain adalah aspek integral dalam perkembangan anak yang sering kali dianggap sepele. Lebih lanjut Dr Atilla mengatakan, ” tidak hanya meningkatkan aktivitas fisik dan kesehatan kardiovaskular tetapi juga berkontribusi pada perkembangan sosial, emosional, dan kreativitas anak.”
Aktivitas bermain seperti bermain di taman, lapangan terdekat, atau aktivitas sederhana di rumah, dapat membantu anak mengembangkan keterampilan motorik, meningkatkan interaksi sosial, dan mengembangkan imajinasi mereka. Bermain bersama orangtua juga penting untuk membangun hubungan yang kuat dan mendukung perkembangan emosional anak.
Dengan mengikuti panduan dari Dr Atilla Dewanti mengenai vaksinasi, makanan bergizi, kebutuhan cairan, aktivitas fisik, tidur yang cukup, dan bermain, para orangtua dapat memberikan dukungan terbaik untuk kesehatan dan perkembangan anak-anak mereka.
Melalui langkah-langkah ini, anak-anak dapat tumbuh dengan sehat, aktif, dan bahagia, siap menghadapi berbagai tantangan dan kesempatan di masa depan. (Z-3)

