Bagaimana Madrid menjadi ibu kota liberalisme Eropa? – REVOLUSI Marginal
Terima kasih! Anda telah berhasil ditambahkan ke daftar langganan email Marginal Revolution.
Namun dalam kasus Madrid, 25 tahun terakhir merupakan sebuah kemajuan yang jelas menuju tingkat daya saing pajak yang lebih tinggi, regulasi yang cerdas, dan kebijakan liberal secara keseluruhan dalam arti ekonomi. Dan kemudian masyarakat kita cukup terbuka dan toleran serta diakui sebagai masyarakat yang secara luas kita gambarkan sebagai masyarakat bebas, masyarakat terbuka.
Dan saya kira hal itu mulai masuk akal 10 tahun yang lalu, namun hal ini benar-benar mulai masuk akal dalam beberapa tahun terakhir. Setelah pandemi ini, saya pikir kami memiliki kesempatan besar untuk menunjukkan mentalitas tersebut kepada seluruh dunia karena ketika semua orang tutup, Madrid adalah satu-satunya ibu kota Eropa yang terbuka untuk waktu yang lama pada tahun 2020 dan 2021.
Dan saya rasa itu membuat banyak orang bertanya-tanya. Dan itulah sebabnya banyak orang pindah ke Madrid. Masyarakat memilih dengan menggunakan kaki mereka. Mereka menginginkan lebih dari ini. Dan itulah liberalisme cara Madrid yang saya bahas dalam buku ini. Dan sejujurnya, tidak jarang Anda melihat reformasi pasar bebas yang berlangsung selama 25 tahun tanpa henti, ditambah dengan masyarakat yang terbuka dan toleran…
Barcelona telah menjadi ikon keterbukaan dan kawasan yang memproyeksikan dirinya sebagai wilayah yang lebih Eropa di negara kita dan juga sebagai pusat kekuatan ekonominya. Namun sayangnya bagi Catalonia dan bahagia bagi Madrid, telah terjadi perubahan besar dan pergeseran besar hingga hal ini tidak berlaku lagi. Dan hal ini tidak terjadi sama sekali selama beberapa dekade terakhir. Saya pikir di tingkat internasional, tentu saja, persepsi lebih sulit untuk diubah, tapi saya rasa tidak ada orang di Spanyol saat ini yang akan berpendapat bahwa Catalonia, karena mereka sudah semakin dekat dengan gagasan separatisme dan karena nasionalisme telah menjadi tokoh yang kuat di dunia. politik regional, perlahan-lahan menjadi masyarakat yang lebih tertutup.
Itu dari Diego Sánchez de la Cruz, diwawancarai oleh Rasheed Griffith, baik podcast maupun transkrip di tautan. Menarik sekali, dan Diego memiliki buku baru tentang Liberalismo a la madrileña.
.
<% if (model.anak-anak && model.anak-anak.panjang) { %> <% if ( model.kedalaman >= startingDepth && model.kedalaman <= maxDepth ) { %> <% _.each(model.children, function( anak) { %> <%= templateFn({ model: anak, templateFn: templateFn, startingDepth: startingDepth, maxDepth: maxDepth }) %> <% }); %> <% } %> <% } %> <% if (model. depth == maxDepth + 1 && model.children) { %> Lanjutkan thread ini → <% } %>

